Sejarah Penamaan Hari
1. Bulan
2. Merkurius
3. Venus
4. Matahari
5. Mars
6. Jupiter
7. Saturnus
8. Bintang-bintang tetap
Orang-orang dahulu khususnya Romawi dan Yunani, mereka percaya bahwa ketujuh benda langit yang mengelilingi bumi adalah dewa-dewa yang mempengaruhi kehidupan di Bumi. Pengaruhnya bergantian dari jam ke jam dengan urutan mulai dari yang terjauh yaitu Saturnus sampai yang terdekat, bulan. Pada pukul 00.00, Saturnus dianggap berpengaruh pada kehidupan manusia. Oleh karena itu, hari pertama disebut dengan hari Saturday yakni “hari Saturnus” atau Sabtu dalam bahasa Indonesia. Faktanya, jika kita menghitung hari sampai tepatnya pada tahun 1 Masehi tanggal 1 Januari memang jatuh pada hari Sabtu.
Jika kita urutkan selama 24 jam pada hari Sabtu tadi, maka pukul 00.00 berikutnya akan jatuh pada Matahari. Sehingga disebut dengan hari Matahari (Sunday). Setelah Matahari adalah Bulan atau Moon’s day (Monday). Hari berikutnya adalah Tiw’s day (Tuesday), nama ini diambil dari nama Anglo-Saxon untuk Dewa Mars (dewa perang Romawi kuno). selanjutnya adalah Woden’s day (Wednesday). Wadon diambil dari nama Anglo-Saxon untuk dewa Merkurius (dewa perdagangan Romawi kuno). Berikutnya Thor’s day (Thursday). Thor adalah nama Anglo-Saxon untuk Dewa Jupiter (dewa Petir, raja para dewa Romawi). Dan terakhir adalah Freyja’s day (Friday). Freyja adalah nama Anglo-Saxon untuk Dewi Venus (dewi kecantikan Romawi kuno).
Ketujuh hari diataslah yang menjadi ukuran Internasional. Nama-nama hari dalam kehidupan sehari-hari yang kita gunakan diambil dari nama-nama hari dalam bahasa arab, yaitu ahad, itsnain, tsalatsah, arba’ah, khamsah, sittah, dan sab’ah. Dan akhirnya dalam bahasa Indonesia menjadi Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, dan Sabtu. Penamaan hari Minggu berasal dari bahasa Portugis, Dominggo, yaitu hari Tuhan, berdasarkan kepercayaan Kristen bahwa pada hari itu Yesus bangkit.
Inilah sebuah cerita dibalik nama-nama hari, yang tidak semua orang mengetahuinya.
Semoga bermanfaat:)
Komentar
Posting Komentar